Friday, December 17, 2010

Hasil Karya Mahasiswa/i Indonesia

Sejumlah mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) yang tergabung dalam Entitas Mahasiswa Ilmu Komputer (Emailkomp) menggelar pameran tugas akhir (TA) mahasiswa D3 Ilmu Komputer yang terdiri dari jurusan Teknik Komputer, Manajemen Informatika, dan Teknik Informatika. Pameran digelar di lantai 3 Solo Grand Mall, Jumat-Minggu, 13-15 Agustus 2010.
Dalam acara ini, seluruh produksi TA mahasiswa angkatan 2007 dipamerkan. Hasil produksi TA mahasiswa jurusan Teknik Komputer di antaranya adalah mesin pencuci tangan otomatis, alat penghitung barang, portal otomatis, lampu lalu lintas dengan menggunakan sistem WIFI, pengering pakaian, dan masih banyak lagi. Sedangkan hasil produksi TA mahasiswa jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika adalah games dan website seperti animasi interaktif untuk pembelajaran anak autis, animasi pengenalan pakaian adat, animasi peta kota Solo, dan lain-lain.
Menurut Panitia Seksi Humas, Sartika Setyowati, pameran ini sudah diadakan ketiga kalinya dan digelar dengan tujuan untuk membantu kakak tingkat untuk mensosialisasikan hasil karya TA-nya kepada masyarakat. "Siapa tau, dari pengunjung ada yang menyaksikan kemudian tertarik lalu dapat membelinya. Seperti tahun lalu, ada seorang guru bahasa jawa yang membeli CD animasi pengenalan program bahasa jawa untuk materi mengajarnya,” tambahnya. Selain itu, acara ini juga merupakan salah satu program kerja Emailkomp untuk sie litbang.
Acara ini juga didukung dengan seminar-seminar dan lomba untuk anak-anak seperti lomba menghitung dan lomba pengetahuan alam. Lomba-lomba tersebut difasilitasi oleh aplikasi-aplikasi hasil TA jurusan Teknik Informatika dan Manajemen Informatika. 
Salah satu mahasiswa angkatan 2007 dari jurusan Teknik Komputer, Deni Sulistiyaningsih, yang menghasilkan pencuci tangan otomatis sebagai bahan TA-nya mengatakan bahwa ia mendapatkan ide untuk membuat alat tersebut karena ia melihat masyarakat terutama anak-anak sering lupa mematikan kran air seusai menggunakannya. “Alat ini dapat mendeteksi sensor gerak dengan suhu tubuh manusia atau di atas 0 derajat Celcius, maka apabila tak ada benda yang merangsang sensor tersebut, air akan mati dengan sendirinya,” jelasnya. Untuk membuat sebuah alat ini, ia mengeluarkan dana sekitar Rp 600.000,00. Ia berharap, alat yang dibuatnya ini dapat memasyarakat.

No comments:

Post a Comment