Sunday, May 1, 2011

 

Arti dari logo yang saya buat adalah sebagai berikut :

  • Warna Orange   :    
·         Melambangkan  kampus jingga yaitu Institut Teknologi Indonesia

·         Melambangkan  warna matahari dimana setiap pulang himpunan  menjelang matahari tenggelam

·         Melambangkan kepercayaan, kehangatan, keramahan, keakraban.

  •        Warna Hitam      :
·         Pada tulisan melambangkan perlindungan. Di himpunan selalu saling melindungi satu sama lain jika di ganggu oleh jurusan lain.

  •         Warna Abu abu :
·         Melambangkan keamanan, keandalan, kecerdasan.

  •        Lambang dari huruf H pada logo menggambarkan seperti orang yang sedang bersalaman karena dihimpunan membutuhkan komunikasi.
  •         Lambang dari huruf M pada logo menggambarkan seperti balok nada, karena dalam himpunan mempunyai yell yell yang harus di hafal sebagai jati diri.




 
 Arti dari logo yang saya buat adalah sebagai berikut :

  •    Warna Orange   :    

·         Melambangkan  kampus jingga yaitu Institut Teknologi Indonesia
·         Melambangkan kepercayaan, kehangatan, keramahan, keakraban.

  •    Warna Abu abu :

·         Melambangkan keamanan, keandalan, kecerdasan.

  •    Arti dari huruf I seperti tower triangle yang menggambarkan bahwa di informatika ini juga terdapat jaringan.

  •   Arti dari huruf F yaitu terdapat bagian bagian yg panjang melingkar  itu merupakan gambaran dari kabel kabel dimana di informatika ini tidak lepas dari kabel kabel tersebut.
 
 
 

 Arti dari logo yang saya buat adalah sebagai berikut :
  • Biru memiliki arti stabil karena itu adalah warna langit, Biru juga melambangkan kesensitifan seperti saya
  • Kuning melambangkan kegembiraan, imajinasi, saya suka berimajinasi oleh karena itu saya memilih warna kuning
  • Hitam pada tulisan indah yaitu melambangkan  perlindungan, 
  • Gambar bunga matahari melambangkan keceriaan. 
 
 
 
 

Thursday, January 6, 2011

Desentralisasi, Sentralisasi, Terdistribusi

 Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi banyak menerapkan sistem sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang memberikan sebagian wewenang yang tadinya harus diputuskan pada pemerintah pusat kini dapat di putuskan di tingkat pemerintah daerah atau pemda. Kelebihan sistem ini adalah sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Namun kekurangan dari sistem desentralisasi pada otonomi khusus untuk daerah adalah euforia yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.

Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelemahan dari sistem sentralisasi adalah di mana seluruh keputusan dan kebijakan di daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat, sehingga waktu yang diperlukan untuk memutuskan sesuatu menjadi lama. Kelebihan sistem ini adalah di mana pemerintah pusat tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat.


Komputasi terdistribusi


komputasi terdistribusi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari komputer yang secara fisik terpisah atau terdistribusi. Sistem terdistribusi membutuhkan perangkat lunak yang berbeda dengan sistem terpusat.

Tujuan

Tujuan dari komputasi terdistribusi adalah menyatukan kemampuan dari sumber daya (sumber komputasi atau sumber informasi) yang terpisah secara fisik, ke dalam suatu sistem gabungan yang terkoordinasi dengan kapasitas yang jauh melebihi dari kapasitas individual komponen-komponennya.
Tujuan lain yang ingin dicapai dalam komputasi terdistribusi adalah transparansi. Kenyataan bahwa sumber daya yang dipakai oleh pengguna sistem terdistribusi berada pada lokasi fisik yang terpisah, tidak perlu diketahui oleh pengguna tersebut. Transparansi ini memungkinkan pengguna sistem terdistribusi untuk melihat sumber daya yang terpisah tersebut seolah-olah sebagai satu sistem komputer tunggal, seperti yang biasa digunakannya.
Salah satu masalah yang dihadapi dalam usaha menyatukan sumber daya yang terpisah ini antara lain adalah skalabilitas, dapat atau tidaknya sistem tersebut dikembangkan lebih jauh untuk mencakup sumber daya komputasi yang lebih banyak.


Arsitektur

Banyak arsitektur perangkat lunak dan keras yang bervariasi yang digunakan untuk komputasi terdistribusi. Pada tingkat yang lebih rendah, penghubungan beberapa CPU dengan menggunakan jaringan sangat dibutuhkan. Pada tingkat yang lebih tinggi menghubungkan proses yang berjalan dalam CPU tersebut dengan sistem komunikasi juga dibutuhkan.
Arsitektur umum yang memungkinkan sistem terdistribusi antara lain:
  • klien-server: klien menghubungi server untuk pengambilan data, kemudian server memformatnya dan menampilkannya ke pengguna.
  • arsitektur 3-tier: Kebanyakan aplikasi web adalah 3-Tier.
  • arsitektur N-tier: N-Tier biasanya menunjuk ke aplikasi web yang menyalurkan lagi permintaan kepada pelayanan enterprise. Aplikasi jenis ini paling berjasa bagi kesuksesan server aplikasi.
  • Tightly coupled: biasanya menunjuk kepada satu set mesin yang sangat bersatu yang menjalankan proses yang sama secara paralel, membagi tugas dalam bagian-bagian, dan kemudian mengumpulkan kembali dan menyatukannya sebagai hasil akhir.
  • Peer-to-peer: sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan. Dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer.
  • Service oriented di mana sistem diatur sebagai satu set pelayanan yang dapat diberikan melalui antar-muka standar.
  • Mobile code: berdasarkan prinsip arsitektur mendekatkan pemrosesan ke sumber data
  • Replicated repository: Di mana repository dibuat replikanya dan disebarkan ke dalam sistem untuk membantu pemrosesan online/offline dengan syarat keterlambatan pembaharuan data dapat diterima.